Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Khairil Anwar Notodipuro mengatakan, perlu waktu dan
sinergitas dari semua pihak untuk membentuk karakter, khususnya pada
anak-anak usia sekolah.
Ada tiga hal yang menjadi perhatian terkait upaya menanamkan pendidikan
karakter.
Pertama, kesadaran jika perubahan dan pembentukan karakter
tidak bisa dilakukan dalam waktu sesaat. Kedua, minimnya waktu belajar
siswa di sekolah-sekolah.
Ketiga itu lebih penting,
jangan menyimpulkan gagalnya pendidikan karakter karena sebuah kasus.
Kita harus menyimpulkan pada fakta yang menggejala.
Pendidikan karakter kebangsaan telah lama dicanangkan, bahkan sejak era
Presiden Soekarno. Namun, ia mengakui, dalam perjalanannya banyak
mengalami pasang surut. Khairil menegaskan, pendidikan merupakan
investasi jangka panjang yang hasilnya baru bisa dirasakan beberapa
tahun mendatang.
"Sekarang, atau dalam beberapa tahun terakhir
kami ingin kembali menjalankan pendidikan karakter. Ini harus terus
dikembangkan, karena menyangkut jati diri. Jika tidak, maka bangsa kita
akan tergilas"
(BANDUNG, KOMPAS.com)
0 komentar:
Posting Komentar