Jakarta -- Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh berharap 'budaya apresiatif
konstruktif' menjadi tradisi. "Siapa saja yang memberikan kontribusi dan
sifatnya positif kita berikan penghargaan," ujar Mendikbud
dalam acara Silaturrahmi Ibu Negara dengan Guru Daerah Khusus dan Guru Pendidikan Khusus Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2012 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (7/9). "Apalagi ini guru-guru yang luar biasa," ujarnya menambahkan.
dalam acara Silaturrahmi Ibu Negara dengan Guru Daerah Khusus dan Guru Pendidikan Khusus Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2012 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (7/9). "Apalagi ini guru-guru yang luar biasa," ujarnya menambahkan.
Menteri Nuh berharap
penghargaan tersebut tidak melihat besarnya uang atau barang yang diterima,
namun lebih kepada wujud apresiasi Pemerintah atas sebuah prestasi dan dedikasi
mereka. "Dedikasi ini tidak bisa diukur dengan materi,” kata penerima medali emas kemerdekaan pers 2012 tersebut.
Para guru berprestasi yang hadir
dalam kesempatan itu berjumlah sebanyak 99 orang dari 33 provinsi dengan
rincian 66 orang guru sekolah dasar berdedikasi yang bertugas di daerah
khusus dan 33 orang pendidik khusus berdedikasi tingkat nasional. Acara
ini dihadiri oleh Ibu-ibu Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB),
dan para pejabat dari lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Istri Wakil Presiden, Herawati
Budiono berharap para guru berprestasi ini mendapatkan semangat baru ketika
kembali ke daerah masing-masing. Selain itu Herawati Budiono berpesan
agar jangan mudah menyerah dengan keterbatasan yang ada. "Teruslah
berjuang demi kemajuan pendidikan di Indonseia," pesan Ibu Wakil Presiden.
(EH)
0 komentar:
Posting Komentar