"Berhentilah bekerja bukan karena lelah, melainkan karena telah menyelesaikan pekerjaan"
— Anies Baswedan
Malang,
Mendikbud Anies Baswedan dalam sambutannya pada acara pembukaan Lomba
Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Nasional XXIV
memberikan banyak motivasi kepada peserta dari seluruh Indonesia,
terlebih mereka yang tinggal di pelosok dan daerah terpencil.
‘’Jangan
pernah galau kalian lahir di mana. Kalian boleh lahir di mana saja,
tapi lokasi mimpi haruslah ‘di langit’’’, kata Anies yang kemudian
mendapatkan aplaus dari peserta LKS serta tamu undangan yang memenuhi
Graha Cakrawala Universitas Malang.
Anies
juga mengungkapkan, LKS akan memilih pemenang dengan sistem
meritokrasi. Sistem meritokrasi sangat adil dengan memberikan tempat
kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan untuk menjadi
pemenang.
‘’Saya
berharap seluruh juri LKS bisa mengedepankan meritokrasi dalam
penilaian, karena cara ini menjadi salah satu cara untuk menentang
birokrasi yang sarat KKN terutama pada aspek nepotisme.’’
Di
sisi lain, Anies juga berpesan agar siswa SMK tidak menjadi ‘katak
dalam tempurung’. Bahwa ruang berkarya bukan hanya di Indonesia saja,
tapi juga di mancanegara. Anies menambahkan, pada zaman dahulu, anak
sering ditanya, ‘nanti jika sudah besar akan menjadi apa?. Ke depan,
pertanyaan akan berbeda, ‘nanti kalau sudah besar akan membuat apa? .
Anies berharap, anak SMK-lah yang pertama kali menjawab pertanyaan
tersebut.
Mendikbud
mengungkapkan untuk menjadi ‘pemenang di masa depan’, anak muda harus
memiliki tiga kunci, yaitu karakter, pengetahuan yang luas, serta ‘4C’
(creativity, critical thinking, communication, colaboration).
0 komentar:
Posting Komentar