Selasa, 31 Mei 2016

Lokasi Mimpi Haruslah di Langit

"Berhentilah bekerja bukan karena lelah, melainkan karena telah menyelesaikan pekerjaan"

— Anies Baswedan

Malang, Mendikbud Anies Baswedan dalam sambutannya pada acara pembukaan Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Nasional XXIV memberikan banyak motivasi kepada peserta dari seluruh Indonesia, terlebih mereka yang tinggal di pelosok dan daerah terpencil. 

‘’Jangan pernah galau kalian lahir di mana. Kalian boleh lahir di mana saja, tapi lokasi mimpi haruslah ‘di langit’’’, kata Anies yang kemudian mendapatkan aplaus dari peserta LKS serta tamu undangan yang memenuhi Graha Cakrawala Universitas Malang.

Anies juga mengungkapkan, LKS akan memilih pemenang dengan sistem meritokrasi. Sistem meritokrasi sangat adil dengan  memberikan tempat kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan untuk menjadi pemenang. 
‘’Saya berharap seluruh juri LKS bisa mengedepankan meritokrasi dalam penilaian, karena cara ini menjadi salah satu  cara untuk menentang birokrasi yang sarat KKN terutama pada aspek nepotisme.’’

Di sisi lain, Anies  juga berpesan agar siswa SMK tidak menjadi ‘katak dalam tempurung’. Bahwa ruang berkarya bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga di mancanegara. Anies menambahkan, pada zaman dahulu, anak sering ditanya, ‘nanti jika sudah besar akan menjadi apa?. Ke depan, pertanyaan akan berbeda, ‘nanti kalau sudah besar akan membuat apa? . Anies berharap, anak SMK-lah yang pertama kali menjawab pertanyaan tersebut. 

Mendikbud mengungkapkan untuk menjadi ‘pemenang di masa depan’, anak muda harus memiliki tiga kunci, yaitu karakter, pengetahuan yang luas, serta ‘4C’ (creativity, critical thinking, communication, colaboration).

0 komentar: