Jumat, 19 April 2013

Arief Rachman: Penundaan UN Tidak Perlu Dipersoalkan

Jakarta—Penundaan jadual  pelaksanaan Ujian Nasional di 11 provinsi di Indonesia yang semula direncanakan pada hari Senin hingga kamis 15-18 April 2013 menjadi hari Kamis hingga Selasa, 18-22 April 2013    tidak perlu dipersoalkan. Hal tersebut disampaikan  pengamat  pendidikan  Arief Rachman. Ia tidak ingin menanggapi penudaan ini secara berlebihan. Ia pun mengimbau masyarakat agar menanggapi penundaan ini secara bijaksana.
"Keterlambatan ini tidak perlu  membuat kita geger,"
tegasnya sebagaimana dikutip  Jaringnews.com via telepon pada Rabu, 17/4.
Arief Rachman menegaskan tidak mempersoalkan adanya penundaan pelaksanaan ujian nasional karena yang terpenting saat ini adalah bahwa proses pembelajaran itu harus ada evaluasinya.
"Yang tidak boleh terjadi adalah proses pembelajaran yang tidak dievaluasi. Proses pembelajaran harus dievaluasi salah satunya melalui Ujian Nasional," tegasnya.
Kalau pun memaksa harus dilaksanakan, tetapi tidak siap, ya memang harus ditunda. Yang terpenting adalah adanya jaminan validitas soal.
"Validitas soal tentu saja terkait dengan valid tidaknya suatu soal. Artinya, tingkat kesukaran dari soal-soal yang diujikan tidak harus berbeda," terangnya.
Hal lain yang penting adalah akuntabilitas soal antara UN yang dilaksanakan tanggal 15 dan yang diundur pelaksanaannya pada Kamis (18/4) mendatang di 11 provinsi.
"Pelaksanaannya juga tidak boleh berbeda. Hal ini terkait dengan perlakuan terhadap anak-anak," imbuhnya.
Jangan sampai muncul anggapan masyarakat  bahwa pengawasan UN tanggal 15 dan 18 berbeda. Apalagi diketahui, pada Ujian Nasional yang dilaksanakan tanggal 15 itu bahkan melibatkan pihak kepolisian. Pengawasan yang ketat harus juga diperlakukan sama dengan  pelaksanaan UN yang tertunda pintanya.(JS/sumber:jaringnews.com).

0 komentar: